Hari ini, tanggal 29 Juni, Ahok, gubernur Jakarta yang kalah dalam pilkada beberapa bulan lalu, kemudian didakwa bersalah untuk kasus penodaan agama, berulangtahun yang ke-51 tahun. Ternyata, bedanya cuma 2 tahun dengan saya,yang berulangtahun ke-49 beberapa hari yang lalu. Tapi kalau bicara soal pengalaman hidup, dalam usianya yang sudah setengah abad lebih setahun itu, Ahok pastinya jauh lebih punya banyak cerita dibandingkan rata-rata orang yang seangkatan dengan kami. Beruntunglah dia. Hidupnya benar-benar sudah dipergunakan habis-habisan untuk melakukan apa yang ingin dan bisa dilakukannya untuk negara yang dia cinttai ini.
Melihat sepak-terjang Ahok, saya jadi berpikir, itu cara seseorang yang bekerja dengan sepenuh hati, nggak separo-separo. Dia nggak suam-suam kuku, dia berani maju menerjang segala rintangan dan menerima resikonya meskipun resikonya ternyata berat juga. Dipenjara dua tahun, yang ironisnya, justru menunjukkan apa yang menjadi keprihatinannya ternyata benar: musuh-musuh politiknya memelintir dan mempergunakan ayat-ayat kitab suci demi kepentingan politik mereka. Kebenaran itu berbahaya. Terutama saat banyak orang tidak siap untuk menerimanya, dan massa yang tak bisa terima itu dengan mudah dipergunakan oleh mereka yang punya kepentingan. Mungkin Ahok seharusnya lebih hati-hati, lebih main aman?
Entahlah... Menurut saya sendiri, cinta memang harus diuji, dan sebelum kamu kehilangan dirimu demi cinta itu, sesungguhnya kamu tidak pernah benar-benar mengalami dan mendalaminya. Ahok boleh bilang demi cintanya kepada Indonesia dia rela ini rela itu, tetapi sebelum dia kehilangan segala-galanya untuk Indonesia, dia sendiri belum tahu sebesar apa cintanya. Dapatkah dia mempertahankan cintanya? Sekuat apa api cinta di dalam dadanya untuk negeri ini? Setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan. Pengorbanan itu yang menjadikan pahlawan. Pengorbanan membutuhkan kerelaan dan keteguhan hati. Bagi saya, melihat dari seberang sini, dari tempat yang aman, dari sudut pandang awam yang sebenarnya tidak tahu betul apa yang sedang terjadi di sana, Ahok sedang menjalani perjalanan seorang pahlawan. Saya merasa beruntung hidup sejaman dengan Ahok. Saya telah menjadi salah satu saksi sejarah lahirnya seorang legenda. Semoga kita semua tidak pernah berhenti menyuarakan dukungan untuk Ahok, semoga kita semua terus mengingat mengapa dan bagaimana pengorbanan itu terjadi sehingga kita setia menjaga api perjuangan itu tetap menyala hingga saatnya nanti.
Selamat ulang tahun, Ahok!
Search
Popular Posts
-
Masih ingat kenyinyiran saya tentang banjir di tetangga sebelah? Kalau lupa, mari saya ingatkan kembali. Beberapa minggu yang lalu, saat ...
-
Dalam entri Jomblo Juga Manusia! Ini Dia 9 Hal Yang Tidak Seharusnya Kamu Katakan Kepada Seorang Jomblo! , penulis Ria Tumimomor a.k.a Ria ...
-
Haha, salah satunya adalah, wajib membuat judul yang bikin orang kepingin baca (itu kan salah satu teori copywriting, grab your audience ...
-
You are the distant land i have visited before, linger for awhile, a little too long perhaps. At last, i am home now the longing seeped away...
-
Kematian selalu terasa mengganggu. Sebuah interupsi yang tidak menyenangkan. Terutama ketika kematian itu datangnya tiba-tiba, di usia yang ...
-
Predator bisa keliatan manis2 dan ga berbahaya. Cara yg dipakai juga nggak sadis. Bius dulu, saat korban ga sadar, baru lakukan. Orang...
-
Saya mau cerita tentang para tukang nyontek yang fenomenal, teman suka nyontek tapi tetap aja gagal dan hubungan ini semua dengan fenomena A...
-
Firefly Lane (***spoiler alert***) Kathleen Scarlet Mularkey, Kate atau Katie, dan Tallulah Rose Hart, disingkat Tully, menjalin persa...
-
Bagiku, hidup merupakan rangkaian dari peristiwa-peristiwa yang belum tuntas. Masih ada kemungkinan keadaan menjadi lebih baik. Sejarah pera...
-
Hari ini, tanggal 29 Juni, Ahok, gubernur Jakarta yang kalah dalam pilkada beberapa bulan lalu, kemudian didakwa bersalah untuk kasus peno...

Ahoker juga nih
ReplyDelete